Pramoedya Ananta Toer mungkin pengarang Indonesia yang paling banyak dilarang karyanya selama dua orde di masa kemerdekaan. Pada 1962 karyanya Hoa Kiau di Indonesia dinyatakan terlarang oleh penguasa perang,dan dirinya disekapdi penjara selama hampir setahun. Masalah ras pada saat itu ramai dibicarakan, terutama setelah dikeluarkannya peraturan pemerintah yang mengatur masalah keturunan Tionghoa di Indonesia dan pelarangan buku itu tidak lepas dari pertentangan pendapat yang terjadi. Menyusul peristiwa 30 September 1965, karya-karya Pramoedya juga menjadi korban pelarangan massal oleh Menteri Pendidikan Dasar dan Kebudayaan.
Berikut karya-karya Pramoedya yang dilarang pada 1965-1995:
1965
1. Subuh, Jakarta: Balai Pustaka, 1950 (Instruksi Menteri PD&K)
2. Pertjikan Revolusi, Jakarta: Balai Pustaka, 1951 (SK No. 1381/1965)
3. Keluarga Gerilya, Jakarta: Gapura
4. Mereka yang Dilumpuhkan, Jakarta
5. Ditepi Kali Bekasi, Jakarta: Gapura
6. Bukan Pasar Malam, Jakarta: Balai Pustaka, 1951
7. Tjeritera dari Blora, Jakarta: Nusantara, 1954
8. Gulat di Jakarta, Jakarta: Grafika, 1957
9. Tjeritera Tjalon Arang, Jakarta: Balai Pustaka, 1957
10. Sekali Peristiwa di Banten Selatan, Jakarta: Djawatan Penempatan Tenaga Kerja, PUT
11. Panggil Aku Kartini Sadja, Djilid I, Jakarta: Nusantara, 1962
12. Panggil Aku Kartini Sadja, Djilid II, Jakarta: Nusantara, 1962
13. Hoa Kiau di Indonesia, Jakarta: Nusantara, 1962
1981
14. Bumi Manusia, Jakarta: Hasta Mitra, 1980 (SK No. Kep-052/JA/5/1981)
15. Anak Semua Bangsa, Jakarta: Hasta Mitra, 1981
1986
16. Jejak Langkah, Jakarta: Hasta Mitra, 1985 (SK No. Kep-036/JA/5/1986)
17. Sang Pemula, Jakarta: Hasta Mitra, 1985
1988
18. Rumah Kaca, Jakarta: Hasta Mitra, 1988 (SK No. Kep-061/JA/1988)
19. Gadis Pantai, Jakarta: Hasta Mitra, 1988
20. Mukti, Hikayat Siti Mariah, (penyunting Pramoedya Ananta Toer) Jakarta: hasta Mitra, 1988 (SK No. Kep-081/JA/8/1988)
1995
21. Nyanyi Sunyi Seorang Bisu, Jakarta: Lentera, 195522. Memoar Oei Tjoe Tat (penyunting Pramoedya Ananta Toer dan Stanley), Jakarta: hasta Mitra
(sumber: dokumentasi Jaringan Kerja Budaya)
ngga urus...baca baca dan baca
BalasHapus